Berikut Daftar Wilayah yang Pernah Menjadi Negara Berdaulat

1. Sikkim (1642-1975)

Sikkim adalah negara bagian paling “sepi” di dunia, mengingat dari minimnya jumlah penduduk yang tinggal di sana. Terletak di timur laut India, berbatasan dengan Bhutan, Nepal dan Tibet, Sikkim sempat menjadi negara berdaulat selama berabad-abad.

Menurut legenda, seorang pangeran Tibet bernama Khye Bumsa datang ke Sikkim pada abad ke-14 dan mendirikan kerajaan di sana. Seperti dijelaskan dalam Britannica, keturunan Bumsa, Phuntsog Namgyal, kemudian ditahbiskan sebagai imam-raja dari Kerajaan Sikkim pada tahun 1642.

Dibantu oleh aliansi strategis dan pertahanan alami dari Pegunungan Himalaya, Sikkim berhasil menangkis beebagai invasi dari Bhutan dan Nepal, meskipun Nepal sempat menghancurkan ibu kota Sikkim, Rabdentse.

Namun, yang menghancurkan Sikkim bukanlah invasi dari negara lain, tetapi tuntutan warganya akan sistem demokrasi. Pada akhirnya, tepatnya pada bulan Mei 1975, Sikkim menjadi negara bagian ke-22 India.

2. Vermont (1777-1791)

Sudah menjadi rahasia umum kalau Texas pernah menjadi negara sendiri (maka dari itu mendapat julukan “Lone Star State“). Namun, jarang yang mengetaui kalau Vermont juga pernah melakukannya di akhir abad ke-18.

Pada 1777, di tengah Revolusi Amerika yang semakin memanas, penduduk Vermont mendeklarasikan diri sebagai wilayah yang bebas, baik dari pemerintahan Inggris Raya maupun New York. Tujuan Vermont adalah mendapatkan status kenegaraan Amerika. Namun, Kongres Amerika menolak untuk mengakuinya sebagai wilayah yang terpisah dari New York.

Vermont kemudian mengajukan petisi kepada Inggris untuk bergabung dengan Kanada. Sayangnya, petisi itu juga ditolak. Pada tahun 1791, Vermont akhirnya menjadi negara bagian ke-14 Amerika dengan membayar uang sebesar US$30 ribu ke New York.

3. Fredonia (1826-1827)

Republik Fredonia eksis sembilan tahun sebelum Republik Texas didirikan. Pada bulan Desember 1826, sekelompok pemukim atau empresario yang dipimpin oleh Haden Edwards menguasai kota Nacogdoches, Texas timur, dan menyatakan wilayah itu sebagai negara yang merdeka.

Untuk mempertahankan Fredonia, Edwards menandatangani perjanjian dengan suku Cherokee yang juga tinggal di wilayah itu. Tak lama setelahnya, Stephen Austin—empresario lainnya yang sering disebut sebagai “Bapak Texas”—meyakinkan para pemimpin Cherokee untuk membatalkan perjanjian tersebut.

Pada tanggal 31 Januari 1827, tentara Meksiko dan milisi Texas berbaris ke Nacogdoches untuk menyelesaikan pemberontakan tersebut. Kepala suku Cherokee yang mendukung Fredonia dibunuh oleh sukunya sendiri dan Edwards melarikan diri ke wilayah timur Amerika.

4. Tavolara (1836-1934)

Melansir dari BBC, pada tahun 1836 seorang gembala bernama Giuseppe Bertoleoni—satu-satunya penghuni pulau Tavolara pada saat itu—menyatakan kalau Raja Sardinia, Charles Albert, menunjukknya sebagai Raja Tavolara. Terlepas dari legalitasnya yang masih dipertanyakan, Bertoleoni membawa dua keluarganya ke kerajaan barunya.

Pada tahun 1845, Bertoleoni memberikan mahkota kepada putranya, Paolo, yang nantinya memerintah selama lebih dari empat dekade. Uniknya, Kerajaan Tavolara tetap bertahan sampai saat ini meskipun dinyatakan “bubar” pada tahun 1934.

5. Newfoundland (1907-1949)

Provinsi yang terletak di wilayah paling timur Kanada, Newfoundland, pernah menjadi negara yang berdaulat hingga pertengahan abad ke-20. Penduduk Newfoundland bahkan bertempur di bawah bendera mereka sendiri dalam Perang Dunia II sebelum menjadi orang Kanada pada tahun 1949.

Pertama kali dihuni oleh nelayan Basque pada tahun 1563, Newfoundland segera menjadi wilayah pemukiman milik Inggris. Wilayah Newfoundland pun berkembang dengan cepat karena dikenal sebagai tempat yang kaya akan ikan. Pada tahun 1854, Newfoundland memperoleh otonomi dari Inggris. Pada tahun 1907, pulau itu memiliki pemerintahannya sendiri.

Namun pada akhirnya, penduduk Newfoundland memilih untuk bergabung dengan Kanada pada Juli 1948. Bersama dengan wilayah tetangga mereka, Labrador, Newfoundland menjadi provinsi ke-10 Kanada pada tahun berikutnya.

6. Zanzibar (1963-1964)

Zanzibar adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Tanzania. Juga dikenal sebagai Unguja, beberapa sejarawan percaya kalau pulau ini telah dihuni selama 20.000 tahun. Sama seperti wilayah Afrika lainnya, Inggris memberikan kemerdekaan kepada Zanzibar pada bulan Desember 1963.

Namun, kemerdekaan itu hanya berlangsung selama satu bulan. Dalam kudeta yang menewaskan sekitar 20.000 penduduk Zanzibar yang berakhir dengan pengasingan Sultan Jamshid bin Abdullah, Republik Rakyat Sosialis Zanzibar dan Pemba didirikan. Sayangnya, republik ini juga hanya bertahan sebentar saja.

Pada April 1964, Zanzibar bergabung dengan wilayah tetangganya di daratan utama, yang saat itu dikenal sebagai Tanganyika. Negara gabungan itu berganti nama menjadi Tanzania dan tetap eksis sampai hari ini.

7. Asgardia (2016- )

Juga dikenal sebagai The Space Kingdom, Asgardia dibentuk pada Oktober 2016 oleh sekelompok orang yang meluncurkan satelit Asgardia-1 ke orbit Bumi. Asgardia sendiri mengadopsi sebuah konstitusi yang intinya berniat untuk menyatukan umat manusia ke dalam lingkungan transetnis, transnasional, dan lintas agama.

Terlepas dari aspirasi jangka panjangnya yang, secara harfiah, samar, Asgardia juga memiliki serangkaian tujuan jangka pendek. Para Asgardian berharap dapat merintis akses gratis ke luar angkasa dan membangun pemukiman permanen di Bulan pada tahun 2043.

Melansir dari lamar resminya, Asgardia – The Space Nation, inisiatif utama lainnya adalah untuk memfasilitasi persalinan pertama di luar angkasa, yang oleh Asgardian dilihat sebagai “langkah penting dalam perjalanan kita menuju tingkat keabadian sebagai spesies.”

Igor Ashurbeyli, yang memulai Asgardia Independent Research Center, adalah pendiri dan kepala negara Asgardia saat ini. Asgardia memiliki 150 anggota parlemen dan memakai mata uang kripto yang disebut SOLAR sebagai alat pembayaran yang sah.