Koo Copy

Koo Copy

Berita

Pelangi Warnai Kota Warsawa, Serukan Untuk Stop Diskriminasi

Pelangi Warnai Kota Warsawa, Serukan Untuk Stop Diskriminasi

Pelangi Warnai Kota Warsawa, Serukan Untuk Stop Diskriminasi – Pada hari Sabtu, ribuan warga Kota Warsawa memadati Ibukota Polandia, Warsawa. Hal ini tidak lain di karenakan untuk melakukan parade menuntut di akhirinya diskriminasi pada kaum LGBT di kota tersebut. Aksi tersebut di lakukan di luar Istana Kebudayaan neo-Gothic yang menjulang tinggi di Warsawa tengah.

Aksi ini merupakan salah satu bentuk dari kekhawatiran yang berkembang untuk masa depan hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transgender di Polandia.

Lalu, apa saja yang terjadi selama parade berlangsung? Di lansir dari laman koocopy.com, berikut berita selengkapnya.

 

Pelangi Warnai Kota Warsawa, Serukan Untuk Stop Diskriminasi

1. Ribuan orang melakukan parade di Warsawa, serukan hentikan diskriminasi pada kaum LGBT

Di kutip dari laman Daftar Poker77, Parade Kesetaraan ini menuntut di hentikannya diskriminasi terhadap kaum LGBT, di tengah apa yang di katakan juru kampanye sebagai gelombang homofobia yang meningkat di Polandia dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sylwester Cimochowski yang turut dalam parade tersebut mengatakan bahwa: “Parade kesetaraan adalah perayaan orang-orang LGBT dan semua orang yang harus memperjuangkan hak-hak mereka.”

“Homofobia adalah masalah besar di Polandia… ada banyak orang yang tidak bisa mengatasinya, mereka bunuh diri. Situasi orang-orang LGBT di Polandia tragis dan itulah mengapa saya di sini, untuk mendukung mereka.”

Di lansir DW, Aksi ini mendapat dukungan dari Walikota Warsawa, Rafal Trzaskowski. Trzaskowski memimpin aksi tersebut bersama dengan politisi liberal.

Penonton lain mengibarkan bendera pelangi mereka sendiri dari balkon mereka dan bersorak pada mereka yang melakukan parade di jalan-jalan bawah.

Ribuan orang ambil bagian dalam parade ini, setelah sebelumnya parade ini di batalkan tahun lalu karena pandemi virus corona.

Untuk tahun ini, jumlah peserta lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya di sebabkan oleh pembatasan untuk mengekang penyebaran virus COVID-19.

2. Pandangan pemerintah Polandia tentang LGBT

Di kutip dari The Guardian, Politisi dan pendeta telah di tuduh memicu homofobia di Polandia. Beberapa konservatif mengatakan mereka tidak menentang orang gay, tapi menentang apa yang mereka sebut ideologi LGBT.

Presiden Polandia Andrzej Duda juga telah di kritik karena mengatakan ‘LGBT bukan manusia, itu ideologi’ dan mengklaim bahwa hal tersebut ‘bahkan lebih merusak daripada komunisme’.

Parade yang di lakukan pada hari Sabtu ini, di lakukan setelah undang-undang anti-LGBTQ+ baru di sahkan di Hungaria. Viktor Orban selaku Perdana Menteri Hungaria memperkenalkan undang-undang yang melarang ‘pertunjukan dan promosi homoseksualitas’ untuk anak di bawah umur, di lansir DW.

3. Situasi LGBT saat ini di Polandia

Di Polandia, Hak-hak LGBT telah menjadi bagian sentral dari perjuangan yang lebih luas di negara ini antara kaum liberal di mana menekankan perlunya masyarakat yang lebih toleran dan inklusif, dan kaum konservatif religius yang mencela apa yang mereka katakan sebagai upaya guna menumbangkan nilai-nilai tradisional di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, di kutip dari Reuters.

Di lansir DW, Sementara dukungan cenderung lebih tinggi di Warsawa dan kota-kota besar lainnya di Polandia, kaum LGBT masih menghadapi lebih sedikit penerimaan di tempat lain di negara yang sebagian besar Katolik dan sangat konservatif.

Di Polandia, orang-orang LGBT masih dilarang menjalin hubungan dan pernikahan sesama jenis.

Partai PiS populis yang berkuasa serta pendeta Katolik telah di tuduh meningkatkan homofobia di sana (Polandia).

Pada tahun 2020, beberapa kotamadya mendeklarasikan diri mereka sebagai ‘zona bebas ideologi LGBT’, yang mana memicu kecaman dari Uni Eropa.