Koo Copy

Koo Copy

Uncategorized

Akibat Perang Rusia Iklim Berubah

Akibat Perang Rusia Iklim Berubah – Kita semua pasti sudah tau peperangan rusia dan ukraina. Dan menjadi topik pembicaraan di seluruh dunia ironisnya sudah banyak sekali korbn yang sudah berjatuhan korban akibat peperaqngan tersebut mulai dari balita dan lansia yang menjadi korban akibat perang tersebut.

Akibatnya kedua negara saling mengalami kesusahan. Dan negara lain juga saling membantu mengingat ukraina yang terus di gempur oleh rusia, satu hal lagi akibat peperangan tersebut perubahan iklim juga ikut tidak stabil dan sering berubah ubah. Kali ini kita akan membahas seputaran dampak akibat perang ukraina dan rusia tersebut. .koocopy.

1. Pasokan Energi Terbarukan.

Jerman dan negara Eropa lain memang dikenal dengan pengembangan energi terbarukannya, terutama energi surya dan angin.  Bahkan energi surya dan angin yang mereka produksi beberapa kali pernah 100% memasok kebutuhan listrik di seluruh negara.  Tapi itu dalam kondisi “angin sedang bagus-bagusnya”.  Dalam keadaan normal, tetap saja gas merupakan sumber energi utama.

Masalahnya adalah energi terbarukan seperti juga jenis energi lainnya membutuhkan infrastruktur yang biayanya tinggi.  Tingginya pasokan energi terbarukan ke grid listrik bukan sulapan, dibutuhkan waktu penelitian berpuluh tahun yang kemudian diikuti oleh pengembangannya, sehingga tetap saja tidak bisa diadakan dalam waktu semalam.

2. Kembali ke Batubara.

Apabila tidak ada pilihan lain, maka pilihan terburuk akan dipilih.  Hal ini berlaku juga bagi Jerman dan negara-negara Eropa lain.  Untuk menghindari risiko diputus atau dihentikannya mendadak pasokan energi dari Rusia, yang artinya akan melumpuhkan seluruh Eropa, mau tidak mau akhirnya mereka menggunakan kembali jenis energi paling kotor yang selama ini dihindari, yaitu minyak, dan terutama batubara.

Akibat Perang Rusia Iklim Berubah

3. Pencegahan Perubahan Iklim Bagaimana?

Perang dengan pencegahan perubahan iklim memang bertolak belakang.  Secara langsung perang akan mengakibatkan dilepasnya gas-gas rumah kaca atau GRK karena adanya pengeboman, kebakaran, maupun berbagai senyawa kimia yang dilepas.  Perang mempercepat perubahan iklim, itu pasti.

Dampak ikutan yang kemudian sekarang sudah sangat terlihat adalah beralihnya, “sementara”, PLTU gas negara-negara Eropa ke PLTU batubara.  Pembangkit batubara yang sudah akan dipensiunkan mendadak harus dioperasikan lagi.  Negara-negara Eropa lebih memprioritaskan kondisi darurat dibanding pencegahan perubahan iklim yang jangka panjang.

4. Sinyal dari Pasar Karbon.

Salah satu sistem “Pasar Karbon” terbesar di dunia adanya di Eropa, namanya adalah EU-ETS atau European Union Emission Trading Scheme.  Negara-negara Eropa yang tergabung di dalam European Union atau EU telah melakukan implementasi pembatasan emisi untuk industri-industri mereka sejak tahun 2005. Livechat Live22

Industri-industri di wilayah Eropa diharuskan untuk membatasi emisi GRK yang dilepaskan dengan memberi jatah untuk beremisi (atau disebut allowances).  Bagi industri yang  mampu untuk menurunkan emisi di bawah ambang yang ditetapkan, maka industri tersebut boleh memperdagangkan jatah untuk beremisi ke industri lain yang tidak mampu untuk mengurangi emisinya sehingga membutuhkan allowances atau jatah untuk beremisi.