Cara Mengakhiri Hubungan dengan Pria Beristri
Cara Mengakhiri Hubungan dengan Pria Beristri.Idealnya, tidak ada wanita yang rela dijadikan pasangan selingkuh. Faktanya, toh masih banyak wanita yang mengizinkan dirinya terjebak dalam posisi tersebut. Anda salah satunya? Secara emosional, mengakhiri hubungan dengan pria beristri tidaklah semudah yang dibayangkan, terutama jika Anda masih menyayanginya. Jika Anda benar-benar ingin melakukannya, pikirkan alasannya baik-baik. Apakah pasangan Anda selalu berjanji akan meninggalkan istrinya demi membangun hidup baru bersama Anda? Atau apakah dia terus-menerus menggantungkan Anda sampai Anda lelah? Pastikan Anda sudah menyiapkan mental dan alasan-alasan yang logis. Setelah kesempatan untuk berbicara berdua dengannya datang, sampaikan keinginan Anda selugas dan seefektif mungkin. yang telah kita rangkum dalam koocopy
yang disupport oleh Daftar Poker77
Mempersiapkan Diri untuk Mengakhiri Hubungan
Pikirkan mengapa Anda ingin mengakhiri hubungan dengannya.
- Banyak alasan klise yang kerap digunakan pria beristri untuk membenarkan perilaku selingkuhnya, pun membenarkan alasannya untuk tidak meninggalkan istrinya. Misalnya, “Aku belum menceraikannya karena memikirkan anak-anakku”, atau “Aku dan istriku sudah tidak tidur bersama. Lagi pula, kami juga sudah lama tidak berhubungan seksual”.
- Meski Anda pernah memercayai alasan tersebut, seiring berjalannya waktu Anda pasti akan merasa lelah dan frustrasi karena dia tidak juga meninggalkan istrinya (meski dia juga mengaku stres dan tidak bahagia dalam hubungan pernikahannya). Oleh karena dia terus-menerus menarik Anda ke lingkaran yang sama dengan alasan yang sama klisenya, tandanya Andalah yang harus membuat keputusan.
Minta dukungan sahabat dan kerabat Anda.
- Jika Anda memiliki kerabat atau sahabat yang tepercaya, ceritakan perasaan Anda, pun keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan tersebut kepada mereka. Terkadang, mengekspresikan emosi dan perasaan kepada orang-orang yang mampu bersimpati dapat membantu Anda menemukan motivasi di balik keputusan yang Anda buat. Selain itu, Anda juga akan merasa didukung untuk meninggalkan hubungan tersebut.
- Anda merasa tidak nyaman jika harus berbagi perasaan kepada orang lain? Tidak masalah, tuliskan saja perasaan dan pikiran yang mengganjal di sebuah buku harian. Belajar memahami emosi yang Anda tuliskan mampu membantu Anda menyiapkan diri sebelum mengakhiri hubungan dengan pasangan. Selain itu, buku harian adalah “tempat sampah” yang tepat jika Anda terlalu malu atau takut untuk berbagi kepada orang lain.
Kembalilah berfokus pada kebutuhan dan prioritas Anda.
- Alih-alih menghabiskan waktu untuk menganalisis apa yang salah, berfokuslah untuk menggali hobi baru atau mengasah kemampuan Anda. Letakkan karier dan kesehatan Anda di atas segala-galanya, termasuk di atas hubungan Anda dengan si pria beristri. Ini dapat menolong Anda untuk merasa lebih kuat, stabil, dan mandiri.