Koo Copy

Koo Copy

Berita

Geng Haiti Bebaskan Sisa 12 Misionaris yang Telah Diculik

Geng Haiti Bebaskan Sisa 12 Misionaris yang Telah Diculik

Geng Haiti Bebaskan Sisa 12 Misionaris yang Telah Diculik – Geng bersenjata di Haiti membebaskan 12 dari 17 misionaris yang diculik pada bulan Oktober lalu. Sebelumnya, lima sandera telah dibebaskan dalam beberapa pekan terakhir.

“Semua anggota kelompok itu akhirnya dibebaskan dua bulan setelah diculik, setelah berminggu-minggu negosiasi dengan 400 Mazowo,” juru bicara polisi Gary Desrosiers mengatakan kepada kantor berita AFP yang di wawancarai, pada hari Jumat ini.

Ini mengakhiri cobaan yang membawa perhatian global pada masalah penculikan oleh geng penjahat yang berkembang di Haiti. Tidak diketahui apakah uang tebusan yang diminta kelompok itu telah dibayarkan atau tidak, dan bagaimana nasib sopir dari kelompok tersebut. Christian Aid Ministries mengkonfirmasi berita tersebut di situsnya. Pembebasan para sandera juga dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS.

1. Lima orang yang diculik telah dibebaskan lebih dahulu

79 Anak Sekolah Asrama di Kamerun Diculik, Siapa Dalangnya? - Global  Liputan6.com

Melansir dari BBC, para misionaris ini diculik pada 16 Oktober di Haiti setelah melakukan kunjungan ke panti asuhan di luar ibu kota Port-au-Prince, kendaraan mereka dicegat oleh geng di jalan utama di kota Ganthier, daerah itu dikuasai oleh geng kriminal 400 Mawozo.

Kelompok misonaris ini terdiri dari lima pria, tujuh wanita, dan lima anak-anak. Orang dewasa berusia antara 18 hingga 48 tahun, sedangkan anak-anak semuanya berusia di bawah 15 tahun. Dalam rombongan ini ada 16 orang AS dan satu orang Kanada.

Pada bulan November ada dua sandera yang dibebaskan dan pada awal bulan ini ada tiga orang lagi yang bebas, mereka yang bebas identitasnya tidak diungkap ke publik.

12 sandera yang baru bebas ini dilaporkan dibebaskan di lingkungan Morne Cabrit pada Kamis pagi dan mereka ditemukan oleh penduduk setempat yang segera melapor ke pihak berwenang. Kondisi para sandera tampak kurus dan mereka saat ini sedang menjalani pemeriksaan medis dan kemungkinan beberapa akan segera dipulangkan, dikutip dari CNN.

400 Mawozo dilaporkan meminta uang tebusan sebesar 1 juta dolar AS (Rp14,3 miliar) untuk masing-masing dari 17 sandera, tapi belum ada konfirmasi apakah ada tebusan yang diberikan untuk pembebasan dan negosiasi seperti apa yang dilakukan untuk menyelamatkan.

Berdasarkan keterangan dari juru bicara polisi setempat Gary Desrosiers, pembebasan itu terjadi setelah dilakukan negosiasi selama berminggu-minggu dengan 400 Mawozo.

2. Respons pembebasan

17 Misionaris AS dan Keluarganya Diculik di Haiti

Melansir dari Al Jazeera, merespons pembebasan ini, Christian Aid Ministries dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis mengucapkan rasa syukur mereka kepada Tuhan, dengan mengatakan mereka memuliakan Tuhan yang telah mengabulkan doa mereka. Kelompok ini juga mengajak orang-orang untuk memuji Tuhan karena para sandera saat ini telah aman.

Kelompok itu mengatakan mereka berharap dapat segera memberikan lebih banyak informasi mengenai pembebasan ini.

Anggota Kongres AS, Bill Huizenga, seorang Republikan yang mewakili negara bagian Michigan, menyambut baik pembebasan, menganggap itu sebagai “hari besar bagi keluarga di Michigan dan di seluruh negeri”. Huzienga menyampaikan terima kasih kepada kepada petugas yang melakukan negosiasi pembebasan sandera.

Anggota Kongres Andy Levin, yang juga Republikan yang mewakili Michigan juga mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang bekerja untuk membantu membebaskan para sandera. Dia juga mendesak AS berperan lebih dalam keamanan di Haiti.

Empat orang yang diculik dikabarkan berasal dari wilayah barat tengah AS, yang termasuk Michigan dan Ohio, yang merupakan negara bagian dari Christian Aid Ministries berasal.

3. Penculikan di Haiti

Kabar Baik, 3 Misionaris yang Diculik di Haiti Dibebaskan

Melansir dari BBC, Haiti merupakan salah satu negara dengan tingkat penculikan tertinggi, yang dilakukan geng-geng kriminal untuk mendapatkan uang tebusan. Sepanjang tahun ini hingga Oktober dilaporkan ada hampir 800 penculikan terjadi.

Tindakan penculikan telah meluas di Haiti setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli, yang meningkatkan ketidakstabilan politik di negara itu yang tengah berjuang karena kepolisian kesulitan menangani kekerasan.

Salah satu geng yang kerap melakukan penculikan dengan menuntut tebusan adalah 400 Mawozo. Pada bulan April, para anggotanya menculik sekelompok pendeta Katolik yang kemudian dibebaskan, dan tidak ada keterangan apakah ada tebusan yang dibayarkan.

Pemimpin 400 Mawozo Wilson Joseph telah berusaha ditangkap kepolisian untuk kejahatan termasuk pembunuhan, penculikan, pencurian kendaraan, dan pembajakan truk kargo.

Geng-geng kriminal di Haiti juga menyebabkan krisis bahan bakar, dengan melonjaknya harga, yang disebabkan geng memblokade terminal bahan bakar di dalam dan sekitar Port-au-Prince. Krisis bahan bakar telah memburuk pada awal pekan ini, setelah sebuah truk bahan bakar jatuh di kota Cap-Haitien. Insiden itu menyebabkan 75 orang tewas dan bahan bakar yang tumpah dipungut oleh warga.