Koo Copy

Koo Copy

Berita

Iran Mendukung Rencana PBB Dalam Menjamin Perdamaian Suriah

Iran Mendukung Rencana PBB Dalam Menjamin Perdamaian Suriah

Iran Mendukung Rencana PBB Dalam Menjamin Perdamaian Suriah

Iran Mendukung Rencana PBB Dalam Menjamin Perdamaian Suriah -Sejumlah kawasan di Timur Tengah saat ini masih dilanda konflik bersenjata. Suriah merupakan salah satu negara yang saat ini masih terlibat konflik bersenjata. Konflik bersenjata di Suriah telah menyebabkan krisis kemanusiaan.

Terbaru, menurut utusan khusus PBB untuk Suriah, konflik brutal yang menyelimuti negara itu telah berlangsung lebih lama daripada dua perang dunia digabungkan. Seorang diplomat Iran bernama Ali Asghar Khaji menyuarakan dukungan negaranya terhadap rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna menjamin perdamaian dan stabilitas di Suriah, serta untuk melindungi kedaulatan negara Arab tersebut.

Dilansir Tasnim, dalam sebuah pertemuan di Teheran pada hari Sabtu, 15 Januari 2022, Khaji bertemu dengan utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen. Mereka sempat bertukar pandangan terkait perkembangan terakhir krisis Suriah.

Iran minta negara-negara lainnya juga bantu Suriah 
Iran Tekankan Dukungan untuk Upaya Perdamaian PBB di Suriah

Khaji dalam pertemuan itu juga meminta kepada PBB dan badan-badan regional dan internasional lainnya untuk turut memperhatikan kondisi rakyat di Suriah. Diplomat Iran tersebut ingin agar sanksi yang diberlakukan segera dihapus, serta memberikan bantuan kepada rakyat Suriah.

Pemulangan para pengungsi juga menjadi sorotan Iran. Negara tersebut meminta agar negara-negara lainnya mau membantu dalam memulangkan pengungsi Suriah dan mulai membangun kembali negaranya.

Dilansir Xinhua, pada Minggu, 16 Januari 2022, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian juga menyerukan penyelesaian masalah pengungsi dan embargo anti Suriah sebagai cara untuk membantu menyelesaikan krisis Suriah.

Iran salahkan AS sebagai dalang dari krisis Suriah
Iran Tekankan Dukungan untuk Upaya Perdamaian PBB di Suriah

Dilansir Press TV, Amirabdollahian telah memperingatkan bahwa kehadiran militer Amerika Serikat (AS) dan serangan Israel di Suriah menghalangi solusi politik untuk krisis yang mencengkeram negara Arab itu. Dia menyerukan PBB untuk bertindak melawan kegiatan yang melanggar hukum tersebut.

Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan rezim Israel dan sekutu Barat dan regionalnya membantu kelompok teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di negara itu.

Israel sering melakukan serangan di dalam Suriah, terutama kepada gerakan perlawanan Hizbullah yang telah memainkan peran kunci dalam membantu tentara Suriah untuk memerangi teroris yang didukung asing.

Negara Zionis tersebut tidak pernah mengakui maksudnya secara jelas dan hanya mengatakan bahwa mereka menyasar faksi-faksi yang disokong Iran di negara itu.

Selain itu, parlemen AS juga baru-baru ini meminta kepada presiden Joe Biden untuk menggagalkan upaya normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Suriah. Mereka ingin negara yang menormalisasi hubungannya dengan Suriah diberikan konsekuensi.

Utusan PBB puji tindakan Iran  
Iran Tekankan Dukungan untuk Upaya Perdamaian PBB di Suriah

Utusan PBB yang berada di Teheran sebagai kepala delegasi memuji upaya Iran untuk mempromosikan kerja sama dengan PBB dalam negosiasi format Astana untuk menyelesaikan krisis di Suriah melalui saluran diplomatik dan menyerukan kelanjutan interaksi tersebut.

Keduanya juga menekankan pentingnya mengadakan lebih banyak pertemuan di masa mendatang.

Dalam pertemuan lain, Khaji juga sempat bertemu dengan dengan utusan khusus Norwegia untuk Yaman, Kjersti Tromsdal, di Teheran. Khaji mengatakan PBB harus melakukan lebih banyak upaya untuk mengakhiri perang dan blokade di Yaman.

Diplomat senior Iran menambahkan bahwa rakyat Yaman menderita akibat perang yang dipimpin Arab Saudi dan aksi pengepungan ekonomi. Diplomat Norwegia yang saat ini menjabat sebagai presiden Dewan Keamanan PBB mengatakan krisis yang sedang berlangsung di Yaman menjadi prioritas utama badan tersebut.

Hal tersebut dikatakannya pada saat peringatan 10 tahun perang saudara di negara itu. Sementara itu, Diplomat Norwegia Geir Pedersen mengatakan terdapat ‘lapisan perak’ dari apa yang disebutnya ‘relatif tenang’ di Suriah di mana garis depan sebagian besar tetap stabil selama setahun terakhir, menekankan situasi harus digunakan untuk membuat kemajuan pada penyelesaian politik.

Pedersen adalah utusan PBB untuk Suriah yang keempat, yang mencoba memediasi dan mewujudkan perdamaian di Suriah. Kelompok radikal Islamic State atau ISIS mencoba mengambil keuntungan dari kekacauan di Suriah untuk menancapkan pengaruhnya.

Menurut Pedersen, sejak perang Suriah meletup sudah terlalu banyak peluang yang hilang untuk mengubah dinamika politik. Kehilangan momen-momen itu diikuti pula oleh kekerasan baru dan pengukuhan sejumlah posisi.

Wilayah utara Suriah telah menjadi area terakhir yang dikuasai kelompok radikal di Suriah. Dengan bantuan dari Rusia dan Iran, Presiden Suriah Bashar al-Assad berjuang merebut wilayah yang dikuasai kelompok penentangnya pada awal tahun ini. Pertempuran di Suriah sudah mereda sejak Maret 2020 ketika Turki setuju melakukan gencatan senjata dengan Rusia.