Koo Copy

Koo Copy

regional

Presiden Jokowi Rajin Blusukan & Meninjau Daerah Vaksinasi

Presiden Jokowi Rajin Blusukan & Meninjau Daerah Vaksinasi

Presiden Jokowi Rajin Blusukan & Meninjau Daerah Vaksinasi – Vaksin COVID-19 telah tersedia di Indonesia. Program vaksinasi pun mulai dijalankan oleh pemerintah sebagai salah upaya untuk memutus rantai penyebaran infeksi virus Corona dan menekan angka kasus COVID-19 yang masih terus meningkat.

Sebagai panduan Anda, inilah beberapa informasi seputar vaksin COVID-19 yang perlu Anda ketahui. Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhir-akhir ini kerap disibukan dengan agenda kunjungan kerja ke daerah-daerah untuk meninjau vaksinasi massal. Ternyata, kunjungan kerja Jokowi itu tidak semata-mata tanpa alasan.

Jokowi mengungkapkan alasannya meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal guna mengecek apk idn poker langsung pendistribusian vaksinasi. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta Pusat.

1. Pemerintah daerah harus tentukan berapa masyarakat yang masuk prioritas vaksinasi
Jokowi Ungkap Alasan Sering Tinjau Vaksinasi ke Daerah-daerah 

Jokowi menyampaikan, masalah kurangnya jumlah vaksin disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang harus divaksinasi. Semenatara, kapasitas vaksin yang dimiliki juga masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu.

Mengenai prioritas vaksinasi, pria kelahiran Solo itu meminta pemerintah daerah untuk menentukan. Menurut dia, masyarakat dengan mobilitas tinggi harus didahulukan.

“Dahulukan tempat-tempat yang interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi, misalnya pasar, itu tempat yang interaksi dan mobilitas orang tinggi, dahulukan. Terminal, mobilitas tinggi interaksi tinggi, dahulukan. Ini harus mengerti semuanya karena strategi,” ujar Jokowi.

2. Strategi vaksinasi prioritas digunakan karena keterbatasan jumlah vaksin
Jokowi Ungkap Alasan Sering Tinjau Vaksinasi ke Daerah-daerah 

Strategi prioritas vaksinasi, kata Jokowi, dilakukan karena keterbatasan jumlah vaksin yang datangnya secara bertahap. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan bahwa pemerintah sudah memesan 426 juta dosis vaksin.

“Ini datang baru awal 7 juta, naik lagi 11 juta, dikit-dikit baru mungkin melimpah Juli atau Agustus, baru mungkin per bulan 60-70 juta, sekali lagi kawal vaksinasi dengan detail, pastikan proses vaksinasi dengan cepat, siapkan vaksinator-vaksinator dengan baik dan target setiap kabupaten harus tahu,” ucap Jokowi.

3. Bupati harus mengetahui perkembangan vaksin dan kasus COVID-19 di daerahnya
Jokowi Ungkap Alasan Sering Tinjau Vaksinasi ke Daerah-daerah 

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan kepada para bupati agar mengetahui target vaksinasi di kabupaten. Ia mengingatkan, bupati harus tahu detail jumlah masyarakat yang mendapatkan suntik vaksin dan juga perkembangan kasus COVID-19 di daerahnya.

“Bupati harus ngerti ‘oh 182 ribu pak’, jangan pakai kurang lebih, kurang lebih 200 ribu pak, itu gak ngerti berarti. Harus bisa, berapa yang mau divaksin? 212.300 misalnya, oh detail berarti ngerti, tanya kasus harian COVID berapa ‘aduh sebentar tanya ke Dinkes Pak’. Aduh ini persoalan gede yang semua harus tahu,” kata Jokowi lagi.

Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh. Bila seseorang sudah mendapat vaksin untuk suatu penyakit, tubuhnya bisa dengan cepat membentuk antibodi untuk melawan kuman atau virus penyebab penyakit tersebut ketika nanti ia terpapar. Oleh karena itu, vaksinasi penting dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri terhadap penyakit, terutama pada masa pandemi COVID-19.

Imunisasi adalah proses pembentukan zat kekebalan tubuh (antibodi) terhadap penyakit tertentu setelah seseorang melakukan vaksinasi. Agar antibodi terbentuk, seseorang harus diberi vaksin sesuai dosis dan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal vaksinasi tergantung jenis vaksin yang akan diberikan dan kondisi kesehatan orang yang hendak menerima vaksin.