Sanksi bagi Rusia Diperpanjang Uni Eropa Selama 6 Bulan Lagi

Sanksi bagi Rusia Diperpanjang Uni Eropa Selama 6 Bulan Lagi – Pemimpin Uni Eropa (UE), pada hari Kamis kemarin, resmi memperpanjang sanksi terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina selama enam bulan. Keputusan itu terjadi beberapa hari setelah pertemuan di Paris antara Ukraina, Rusia, Prancis, dan Jerman.

Di mana opertemuan tersebut agal membuat terobosan besar untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lima tahun. Sanksi yang mengenai seluruh sektor ekonomi Rusia, termasuk minyak itu, diperpanjang hingga pertengahan 2020.

“Dalam konteks pembahasan situasi di Ukraina, para pemimpin sepakat bahwa sanksi harus diperpanjang lagi selama 6 bulan, hingga 31 Juli,” kata seorang informan Uni Eropa, Kamis kemarin mengutip apk idn poker88.

1. Sanksi berlaku jika Rusia menginvasi Ukraina

Melansir Reuters, negara-negara Uni Eropa yang didukung Inggris dan Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi ekonomi jika Rusia menginvasi Ukraina. Negara Baltik, Eropa tengah dan timur percaya bahwa blok itu sendiri juga diserang Rusia dari berbagai arah, Lithuania salah satunya yang mengatakan berpotensi diserang dari arah Belarus yang merupakan sekutu dekat Rusia.

“Setiap agresi militer lebih lanjut terhadap Ukraina akan memiliki konsekuensi besar dan biaya besar sebagai tanggapan, termasuk tindakan pembatasan yang dikoordinasikan dengan mitra,” kata para pemimpin dalam KTT pada Kamis, merujuk pada AS dan Inggris.

2. TASS: sanksi akan segera diterapkan

Sementara itu, TASS melaporkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang keputusan itu akan mulai berlaku dengan diformalkan dan diterbitkan dalam Jurnal Resmi UE. Sanksi yang berlaku saat ini seharusnya berakhir pada 31 Januari mendatang.

Pada tahun 2014, Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas peristiwa di Ukraina dan aksesi Krimea ke Rusia. Pembatasan diperluas dan diperpanjang berulang kali.