Koo Copy

Koo Copy

regional

Dubes Zuhair Al Shun Sebut Palestina Sebagai Tanah Para Nabi

Dubes Zuhair Al Shun Sebut Palestina Sebagai Tanah Para Nabi

Dubes Zuhair Al Shun Sebut Palestina Sebagai Tanah Para Nabi

Dubes Zuhair Al Shun Sebut Palestina Sebagai Tanah Para Nabi – Palestina memiliki momen penting dalam sejarahnya. Dimulai pada 1799, ketika invasi Perancis ke tanah Arab, Napoleon memproklamirkan penawaran Palestina sebagai tanah air orang-orang Yahudi.

Di bawah perlindungan Perancis sebelum akhirnya diteruskan oleh Inggris. Setelah Inggris menguasai Palestina yakni pada 1918, PBB mengamanatkan bahwa Palestina perlu mendirikan negaranya. Hingga pada November 1947, PBB menawarkan usul untuk membagi Palestina menjadi dua bagian, yaitu negara Yahudi dan Arab.

Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, Zuhair Al Shun, menyebut Palestina sebagai tanahnya para Nabi. Oleh sebab itu, kemerdekaan Palestina menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar.

Palestina memiliki hak untuk merdeka
Dubes: Palestina Tanah yang Diberkati Allah, Kemerdekaan Harga Mati!

Zuhair menegaskan bahwa Palestina memiliki hak untuk merdeka. Mereka juga memiliki hak untuk menentukan Yerussalem timur sebagai ibu kota Palestina, sesuatu yang selama ini ditentang oleh Israel.

“Kami meminta negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera mengakuinya. Itu merupakan hak yang melekat kepada warga Palestina,” ujar Zuhair.

Komunitas internasional harus mendukung kemerdekaan Palestina
Dubes: Palestina Tanah yang Diberkati Allah, Kemerdekaan Harga Mati!

Pada saat yang sama, Zuhair juga meminta dukungan komunitas internasional untuk melindungi Palestina dari aksi kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan Israel.

“Kami meminta komunitas internasional untuk melindungi warga Palestina dari pendudukan dan penjajahan, apakah itu tanah mereka, properti mereka, dan membantu untuk membebaskan warga Palestina yang menjadi tahanan politik tanpa proses pengadilan,” ucapnya.

Harapan kepada Indonesia sebagai Presiden G20
Dubes: Palestina Tanah yang Diberkati Allah, Kemerdekaan Harga Mati!

Khusus untuk Indonesia, sebagai Presiden G20, Zuhair berharap kemerdekaan Palestina menjadi isu arus utama dalam berbagai forum internasional.

“Kami juga mengapresiasi Indonesia, baik pemerintah ataupun masyarakatnya, untuk dukungan yang tak kunjung henti kepada rakyat Palestina,” ujar dia.

“G20 pasti digunakan Indonesia untuk membicarakan soal kemerdekaan Palestina, dalam forum regional, internasional, atau bilateral. Palestina akan selalu menjadi isu diplomasi Indonesia dan saya tidak ada keraguan terhadap hal itu,” imbuh Zuhair.

Hingga kini Palestina merupakan negara yang merdeka berdasarkan pengakuan sejumlah negara. Hal itu dibuktikan setelah puluhan tahun sejak 1947, tepatnya pada tahun 1988, Palestina mendeklarasikan kemerdekaan dan didukung oleh berbagai negara sejak saat itu hingga 2019. Dari seluruh anggota PBB yang berjumlah 193 negara, 70%-nya atau sekitar 147 negara telah mengakui Palestina dan sekitar 55 negara belum mengakui.

Meski banyak yang belum mengakui,dukungan menyuarakan Palestina terhadap konflik dengan Israel terus bertambah hingga kini. Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Yordania, Bahrain, Qatar, Mesir, Turki, hingga China terus mengirimkan dukungan dalam berbagai bentuk dan dari berbagai sektor.

Bahkan dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia desak PPB untuk secepatnya ambil tindakan agar kekerasan di Palestina bisa dihentikan. Selain itu, Indonesia juga turut mengeluarkan rekomendasi kepada negara anggota Uni Eropa untuk mengakui dan mendukung kemerdekaan Palestina.