Koo Copy

Koo Copy

regional

Kelompok Medis MSF Meninggalkan Wilayah Polandia & Belarusia

Kelompok Medis MSF Meninggalkan Wilayah Polandia & Belarusia

Kelompok Medis MSF Meninggalkan Wilayah Polandia & Belarusia

Kelompok Medis MSF Meninggalkan Wilayah Polandia & Belarusia – Polandia memperingatkan kemungkinan meningkatnya situasi yang menjurus pada konflik militer di wilayah perbatasannya dengan Belarus, ketika ribuan migran berusaha menyeberangi perbatasan tersebut untuk masuk ke wilayah Uni Eropa.

Uni Eropa telah menuduh Belarus mengarahkan para migran tersebut ke perbatasan, sebagai bagian dari kampanye ‘perang hibrida’. Pasukan keamanan Polandia menembakkan gas air mata ke para migran yang melemparkan batu di perbatasan dengan Belarus. Sementara itu, NATO menegaskan kembali dukungannya untuk Warsawa, dalam krisis yang menyebabkan ribuan orang terdampar di perbatasan dalam suhu dingin.

Kelompok bantuan medis internasional, Dokter Lintas Batas, atau Medecins Sans Frontieres (MSF) menarik tim medisnya dari perbatasan Polandia dengan Belarusia yang ditugaskan untuk membantu pencari suaka. Tim medis MSF meninggalkan wilayah Polandia setelah permintaan akses bantuan ditolak oleh negara tersebut.

Akses untuk memberikan bantuan telah diminta sejak Oktober

Melansir dari Associated Press, Frauke Ossig, seorang kordinator darurat kelompok itu untuk Polandia dan Lithuania, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa MSF selama tiga bulan atau sejak Oktober 2021 telah mengajukan izin ke pihak berwenang Polandia untuk mengakses area terlarang dan pos penjaga perbatasan di Polandia, tetapi permintaan ditolak.

Ossig juga mengatakan kelompoknya tahu bahwa masih ada orang yang melintasi perbatasan dan bersembunyi di hutan, yang membutuhkan bantuan, tapi belum dapat membantu mereka saat ini. Ditolaknya akses untuk memberikan bantuan membuat MSF khawatir akan ada lebih banyak imigran yang meninggal di hutan.

Hal itu karena area yang ingin diakses adalah zona perbatasan di hutan, yang terdapat ratusan pencari suaka sekarang terdampar dalam cuaca musim dingin yang membekukan.  Kelompok tersebut menganggap penolakan untuk memberikan izin bantuan ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan Uni Eropa (UE) memiliki kondisi yang tidak aman bagi orang untuk mencari suaka di perbatasannya.

Para pencari suaka didorong kembali ke Belarusia
Ditolak, Tim Medis Tinggalkan Perbatasan Polandia-Belarusia

Melansir dari DW, Kementerian Dalam Negeri Polandia pada awal Desember 2021 telah memperpanjang keadaan darurat. Tindakan itu itu berarti melarang semua orang yang bukan warga Polandia, termasuk jurnalis dan kelompok bantuan non-pemerintah dari daerah perbatasan.

Polandia telah membangun pagar kawat berduri untuk mencegah para pencari suaka yang datang melalui perbatasan Belarusia. Agar lebih efektif menghalangi kedatangan, Polandia dilaporkan akan membangun tembok penghalang dan mengirim ribuan tentara ke perbatasan.

Penjaga perbatasan Polandia telah dituduh melakukan pelanggaran internasional, dengan mengusir pencari suaka orang-orang untuk kembali ke Belarusia. Lima warga Suriah dan satu warga Palestina pada bulan lalu dilaporkan telah didorong kembali ke Belarusia setelah berhasil keluar dari zona eksklusi Polandia.

Penjag perbatasan Polandia pada hari Kamis melaporkan bahwa ada 30 upaya untuk melintasi perbatasan secara ilegal dalam 24 jam terakhir. Pihak berwenang juga menyampaikan telah menghabiskan waktu enam jam untuk menyelamatkan seorang pria Mesir yang tersesat di rawa-rawa di daerah itu, dikutip dari Daily Sabah.

Karena dihalangi masuk, maka migran berada di tanah tak bertuan dan tidak dapat mengajukan permohonan suaka ke UE.

MSF dalam suatu pernyataan mengatakan orang-orang yang menuju Polandia telah dipukuli oleh petugas perbatasan dan tindakan Itu terus berlanjut. Kelompok kemanusiaan ini telah meminta agar Polandia tidak mengusir karena itu tidak manusiawi.

UE menuduh Belarusia sengaja membuat migran datang secara ilegal
Ditolak, Tim Medis Tinggalkan Perbatasan Polandia-Belarusia

Selain menuju Polandia para pencari suaka yang datang melalui perbatasan Belarusia ini juga menuju Latvia dan Lithuania, yang juga merupakan anggota UE. Kedua negara itu juga dilaporkan telah memperkuat keamanan perbatasan mereka dan menyatakan keadaan darurat.

MSF juga mengatakan belum diberikan izin untuk dapat memberikan bantuan kepada orang-orang di perbatasan Belarusia-Lithuania. Banyaknya para imigran dan pencari suaka yang datang melalui Belarusia secara ilegal membuat UE menuduh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko sengaja mendorong orang-orang untuk masuk ke UE melalui Belarusia.

Tindakan Belarusia itu dianggap UE dilakukan untuk menciptakan ketidakstabilan di blok tersebut sebagai pembalasan atas sanksi UE terhadap Minsk. Belarusia menyangkal hal ini dan mendesak UE untuk menerima para migran. Reuters mewartakan, rekaman video yang dirilis oleh pihak berwenang Polandia menunjukkan, para migran juga melemparkan botol dan kayu gelondongan melintasi pagar perbatasan kawat berduri. Ada juga yang menggunakan tongkat untuk mencoba menerobos.

Tujuh polisi terluka dalam kekerasan itu, krisis terbaru yang menurut Uni Eropa (UE) diatur oleh Belarus–sekutu Rusia, sebagai pembalasan atas sanksi UE yang dijatuhkan atas tindakan keras terhadap protes politik, tuduhan yang dibantah Minsk. Hingga 4.000 migran, sebagian besar dari Irak dan Afghanistan, sekarang menunggu di hutan yang membeku, di tempat yang tidak hanya menjadi perbatasan Polandia, tetapi juga perbatasan eksternal Uni Eropa dan NATO, aliansi militer Barat.