Koo Copy

Koo Copy

regional

Menteri Pertama Skotlandia Akan Menghapus Pembatasan COVID19

Menteri Pertama Skotlandia Akan Menghapus Pembatasan COVID19

Menteri Pertama Skotlandia Akan Menghapus Pembatasan COVID19

Menteri Pertama Skotlandia Akan Menghapus Pembatasan COVID19 -Berbicara kepada BBC Radio Scotland, Menteri Kesehatan Humza Yousaf memperingatkan bahwa kasus dapat meningkat tajam karena orang-orang jadi lebih banyak berinteraksi. Menekankan bahwa pandemi belum berakhir, Yousaf mengatakan dia yakin bahwa Skotlandia tidak harus memberlakukan ‘lockdown’ total.

Data yang dirilis pemerintah Skotlandia pada Minggu mencatat 1.240 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total infeksi menjadi 354.538. Skotlandia melaporkan nol kematian baru, sehingga jumlah kematian masih 7.992. Lebih dari empat juta orang Skotlandia, atau 90 persen orang dewasa, telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, sementara lebih dari 3,32 juta orang lainnya, atau 74,6 persen, sudah divaksinasi penuh.

Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengumumkan bahwa akan menghapus hampir semua pembatasan COVID-19. Perubahan ini setelah adanya penurunan signifikan kasus baru, yang didominasi varian Omicron. Kebijakan yang lebih longgar ini akan mulai berlaku pada 24 Januari.

Tetap diminta memakai masker
Skotlandia akan Hapus Sebagian Besar Pembatasan COVID-19

Melansir dari BBC, mulai 24 Januari akan dihapus batasan kehadiran di acara publik dalam ruangan, persyaratan jarak sosial satu meter, aturan layanan meja di tempat-tempat perhotelan, pembatasan yang mengharuskan rumah tangga tidak bertemu dengan lebih dari tiga keluarga sekaligus dalam satu ruangan, dan Pembatasan kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik pemain di dalam ruangan.

Pelonggaran aturan ini akan membuat klub malam mulai pekan depan juga akan diizinkan kembali beroperasi. Penggunaan izin vaksin tidak akan diperluas ke lebih banyak pengaturan perhotelan. Sebelumnya pada hari Senin juga telah dihapus pembatasan kerumunan di acara-acara luar ruangan seperti di acara olahraga.

Namun, meski sebagian besar pembatasan tidak akan berlaku lagi Skotlandia masih mewajibkan pemakaian masker di transportasi umum dan tempat-tempat umum dalam ruangan terus berlaku.

Pemerintah Skotlandia menghimbau agar orang-orang untuk terus menjaga pertemuan “kecil” untuk mengengkang penyebaran virus. Selain itu disarankan agar orang-orang untuk terus bekerja dari rumah jika hal itu memungkinkan, tapi Sturgeon mengatakan akan mengadakan pembicaraan dengan bisnis untuk kembali ke aturan yang lebih longgar pada bulan depan.

Jumlah orang yang positif dengan tes PCR turun 64 persen
Skotlandia akan Hapus Sebagian Besar Pembatasan COVID-19

Melansir dari Sky News, relaksasi hampir semua aturan untuk melawan virus corona ini bisa dilakukan setelah adanya penurunan jumlah kasus yang bertambah. Dalam pengumumannya Sturgeon memberitahu bahwa selama seminggu terakhir jumlah orang yang positif dari tes PCR turun 64 persen, sebelumnya rata-rata hampir 13 ribu kasus sehari menjadi lebih dari 4.600 kasus, penurunan terjadi di semua kelompok umur.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit juga dilaporkan menurun 21 pasien, yang berarti tersisa 1.546 pasien, dengan 59 orang berada dalam perawatan intensif, bertambah satu pasien.

Sturgeon menyampaikan dari data yang diperoleh menunjukkan Omicron mencapai puncaknya di Skotlandia pada minggu pertama Januari dan sekarang sedang mengalami penurunan kasus. Data menunjukkan kasus positif turun dari 36.526 kasus baru pada hari Minggu, Senin, dan Selasa pekan lalu menjadi 20.268 kasus yang dilaporkan pada hari Minggu, Senin, dan Selasa ini, dikutip dari The Guardian.

Skotlandia pada hari selasa melaporkan ada 31 kematian akibat virus corona dan ada 7.752 orang kasus baru.

Meskipun terjadi penurunan kasus menteri pertama tetap mengigatkan status virus corona masih dapat memberikan tekanan pada layanan kesehatan. Dia juga meminta orang-orang untuk melakukan vaksinasi.

Perubahan disambut baik oleh para pemilik bisnis

Melansir dari BBC, adanya pelonggaran aturan COVID-19 disambut baik secara luas oleh kelompok bisnis, dengan organisasi bisnis di Skotlandia mengatakan pelonggaran aturan merupakan bantuan besar bagi bisnis perhotelan yang telah kesulitan untuk memulai kembali bisnis setelah pembatasan yang ketat selama periode perayaan, yang membuat bisnis terganggu.

Kamar Dagang Skotlandia juga menyambut baik keputusan tersebut yang tidak memperluas penggunaan bukti vaksin ke lebih banyak tempat. Kamar dagang juga meminta pemerintah segera meniadakan aturan yang menganggu.

Federasi Usaha Kecil dalam merespons perubahan aturan dengan mengigatkan bahwa dicabutnya sebagian pembatasan tidak serta merta membuat ekonomi bangkit kembali. Kelompok itu meminta pemerintah untuk bekerja keras untuk membangun kepercayaan bisnis dan konsumen.

Sebelum pemerintah memutuskan untuk melonggarkan aturan The Scottish Hospitality Group telah menyampaikan kepada pemerintah, dengan menunjukkan penelitian yang hasilnya memberitahu bahwa jumlah pengunjung bar dan restoran telah menurun sementara jumlah orang bertemu di rumah telah meningkat, dikutip The Guardian.

Isolasi mandiri untuk siswa sekolah juga akan dihapus dalam upaya untuk menghindari gangguan pendidikan yang berkelanjutan. Ketika sekolah-sekolah Skotlandia kembali selama dua minggu ke depan, siswa tidak lagi diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari saat ada orang dalam circle mereka dinyatakan positif Covid-19.

Mereka hanya harus tes dan memastikan bahwa diri mereka negatif. Tetapi selama enam minggu pertama sekolah, masker untuk anak sekolah menengah dan staf tetap wajib dipakai di ruang kelas dan di sekitar gedung sekolah. Staf akan diminta menjaga jarak anak-anak setidaknya satu meter satu sama lain selama berada di lingkungan sekolah.