Koo Copy

Koo Copy

edukasi

Tips Mengajarkan Anak Menjadi Pribadi yang Tidak Ngambekan

Tips Mengajarkan Anak Menjadi Pribadi yang Tidak Ngambekan

Tips Mengajarkan Anak Menjadi Pribadi yang Tidak Ngambekan

Tips Mengajarkan Anak Menjadi Pribadi yang Tidak Ngambekan – Perilaku anak balita yang bisa ngambek, menangis, menjerit-jerit, bahkan memukul ketika keinginannya tidak dikabulkan, sering membuat orangtua kewalahan dan bingung menghadapinya.

Perilaku agresif si kecil tersebut dikenal juga dengan sebutan tantrum, dan wajar terjadi karena anak sedang berada dalam tahap proses mengenal dan belajar menghadapi kekecewaan. Jadi penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Impian semua orangtua sangat sederhana yaitu dapat mendidik anaknya dengan baik.

Namun, mendidik anak bukan hal yang mudah dan malah harus dilatih sejak dini. Dengan begitu anak mudah mengingat apa yang baik dan salah.  Ini akan sangat membantu dan ketika ia dewasa maka, anak tidak menjadi pribadi yang suka ngambek.

Beri tahu anak betapa penting untuk bersyukur
5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Tidak Suka Ngambek

Orangtua jangan pernah cuek dalam mendidik anak walaupun itu dimulai dari hal kecil. Mengajarkan anak untuk bersyukur ternyata mampu membuatnya menjadi tidak suka ngambek. Kenalkan pada anak bahwa hidup perlu bersyukur dalam melakukan segala hal. Jadi ketika anak sudah bisa bersyukur tentu, ia berpikir bahwa ngambek itu tidak baik.

Tetap memberi teguran ketika anak melakukan kesalahan
5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Tidak Suka Ngambek

Biasakan sejak dini ketika anak melakukan kesalahan kamu harus berani untuk tegur. Jangan dibiarkan saja karena dapat membuat anak merasa dibela untuk hal salah.

Walaupun orangtua sangat menyayangi anak tetapi tetap tunjukkan yaitu, dengan cara menegur dan mendidik anak saat ia melakukan kesalahan. Dengan adanya ketegasan dari orangtua maka anak akan mandiri dan tidak suka ngambek.

Biarkan anak yang meminta maaf dahulu ketika dia melakukan kesalahan
5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Tidak Suka Ngambek

Orangtua harus biasakan anak untuk mengucapkan maaf ketika ia berbuat salah. Hal sederhana ini justru sangat ampuh membuat anak tidak suka ngambek. Misalnya, saat anak melakukan kesalahan dan jangan sampai orangtua yang lebih dulu minta maaf tetapi biarkan anak melakukannya.

Membiasakan yang baik untuk anak, sangat tidak salah dan sebaliknya dapat memberi dampak positif.

Jangan semua keinginan anak dituruti
5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Tidak Suka Ngambek

Biasanya anak suka ngambek karena situasi tidak sesuai keinginannya. Oleh sebab itu, orangtua harus mulai dari dini untuk mengajarkan anak hidup apa adanya. Karena apa yang dia inginkan tidak harus orangtua penuhi. Jadi orangtua jangan merasa bersalah karena ini, menjadi salah satu cara agar anak tidak suka ngambek.

Coba sisihkan waktu untuk orangtua mengobrol rutin dengan anak
5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Tidak Suka Ngambek

Menyisihkan waktu untuk mengobrol rutin dengan anak ternyata sangat baik untuk diterapkan orang tua. Karena pada dasarnya ketika orang tua sudah dekat dengan anak maka, ia sangat mudah untuk terbuka. Semakin orangtua mengenal anaknya tentu memudahkan dalam mendidik. Sehingga anak akan takut dan melakukan hal buruk seperti suka ngambek.

Anak yang suka ngambek pasti mempengaruhi pertumbuhannya bahkan, ketika dewasa ia akan dikucilkan oleh orang sekitar. Jadi sebelum hal itu terjadi, orangtua lebih dulu mendidik dan memberitahukan bahwa ngambek itu sikap yang salah.

Mengetahui bahwa menangis adalah reaksi wajar yang dikeluarkan anak ketika merasa kecewa, maka orangtua sebaiknya memberikan waktu kepada anak untuk meluapkan emosinya hingga tuntas. Ketika anak menangis, orangtua sebaiknya hanya sebatas mendampingi dan memeluk tanpa berusaha menghentikan emosi tersebut.

Orangtua juga bisa mengarahkan ekspresi emosi yang masih boleh dilakukan, seperti menangis dan berguling-gulingan di atas ranjang. Jika anak sudah terlanjur tantrum dan perilakunya sangat agresif sehingga berpotensi membahayakan atau merusak, maka orangtua harus segera mencegah dan mengatasinya. Sebaiknya masalah tantrum segera diselesaikan sebelum anak menginjak usia tiga tahun.

Karena semakin besar anak, tenaganya akan semakin kuat sehingga semakin sulit untuk dikendalikan. Selain itu, luapan emosinya pun akan mengarah ke perilaku yang lebih parah, seperti membanting barang, memukul orang lain, menutup diri dan sebagainya.